Gua Selarong, Pesona Religi Wisata Goa di Jogja
Goa Selarong adalah sebuah tempat wisata goa di Jogja yang patut dikunjungi, terlebih bila Anda adalah pecinta wisata goa. Tempat wisata di Jogja yang satu ini dikenal pula sebagai salah satu tempat wisata religius di Jogjakarta. Banyak pengunjung datang ke Goa Selarong untuk melakukan meditasi dan aneka ritual lainnya.
Goa Selarong adalah tempat di mana perjuangan Pangeran Diponegoro berpusat, yang menjadi markas gerilya dalam peperangan melawan penjajahan Belanda. Oleh karena itu, Goa Selarong menjadi salah satu tempat wisata di Jogja yang menarik untuk di kunjungi.
Bagi sebagian orang, goa ini masih memiliki nilai mistik dan mengandung misteri. Inilah sebabnya mengapa Goa Selarong menjadi sebuah tempat yang erat kaitannya dengan hal-hal religius.
Salah satu objek wisata Jogjaini juga memiliki acara tahunan yang dikenal sebagai Grebeg Gua Selarong. Acara ini adalah untuk mengenang hijrahnya Pangeran Diponegoro ke Gua Selarong. Hari hijrah Pangeran Diponegoro ini juga telah dijadikan sebagai peringatan hari jadi Kabupaten Bantul.
Pangeran Diponegoro (1785 – 1855) adalah putra sulung Sultan Hamengkubowono III (1769 – 1814). Uniknya, Pangeran Diponegoro tidak memiliki ambisi untuk menjadi raja. Sang Pangeran lebih memilih untuk hidup bersama rakyat dan tinggal di Desa Tegal Rejo.
Dalam fase perjuangannya melawan penjajah Belanjda, suatu ketika di tanggal 20 Juli 1825 Pangeran Diponegoro dan pengikutnya dikepung Belanda di Desa Tegal Rejo. Pengepungan tersebut tidak berbuah penangkapan sang pangeran karena Pangeran Diponegoro bersama para pengikutnya menyingkir ke Gua Selarong. Tempat inilah yang kemudian menjadi pusat perjuangan gerilya melawan penjajah.
Untuk dapat menikmati wisata di Goa Selarong, Anda dapat membayar tiket masuk sebesar Rp 2 ribu per orang. Jika membawa kendaraan, maka Anda juga harus membayar biaya parkir. Fasilitas publik yang tersedia di tempat wisata Goa Selarong di antaranya adalah toilet umum, tempat ibadah, sarana bermain, gardu pandang, pendopo untuk beristirahat, dan bahkan dapat dijadikan sebagai bumi perkemahan jika Anda suka. Memang, ada banyak tempat-tempat wisata di Jogja yang telah memiliki fasilitas publik yang baik.
Wisata Goa di Jogja
Secara geografis, Goa Selarong berada dalam wilayah Dusun Kembang Putihan, Kelurahan Guwosari, Kecamatan Pajangan, Bantul, Yogyakarta. Letak tempat wisata goa Jogja ini berada di arah selatan Kota Jogjakarta, berjarak sekitar 30 km dari pusat kota. Jika Anda menggunakan perjalanan darat, maka akan memakan waktu sekitar 45 menit untuk sampai di lokasi Goa Selarong.
Untuk dapat tiba di mulut Gua Selarong, Anda harus menaiki anak tangga yang curam dengan tingkat kemiringan 45 derajat. Begitu tiba puncak tangga, ada dua buah gua kecil di sebelah kanan dan kiri tangga. Sebelah kanan tangga bernama Gua Putri. Gua ini dulu adalah tempat beristirahat Raden Ayu Ratnaningsih, istri Pangeran Diponegoro.
Di sebelah kiri tangga adalah gua yang dinamakan Gua Kakung. Gua ini merupakan tempat istirahat Pangeran Diponegoro. Dua buah gua ini berukuran kecil, dengan tinggi dan kedalaman gua sekitar 1,5 meter. Lebar Gua Putri lebih panjang daripada Gua Kakung, yaitu sekitar tiga meter dan Gua Kakung hanya memiliki lebar sekitar dua meter. Dari pelataran gua ini, Anda dapat melihat pemandangan sekitar serta air terjun yang berada tak jauh dari Goa Selarong tersebut.
Kompleks Goa Selarong dapat dikatakan masih angker karena pada malam-malam tertentu seperti malam Jumat Kliwon atau malam Selasa Kliwon, terkadang dari dalam perut Goa Selarong terdengar lantunan gending-gending Jawa yang sedang ditabuh. Suara terdengar, tapi tidak ada penampakan apapun. Di goa ini, siapapun pengunjung tidak boleh melakukan pesugihan dan bahkan memohon nomor-nomor togel. Ini adalah pantangan yang wajib dipenuhi oleh pengunjung. Jika dilanggar, maka bencana akan menimpa yang bersangkutan.
Pesona wisata goa di Jogja yang satu ini juga ada pada sumber air yang dinamakan sebagai Sendang Manik Maya. Untuk sampai di sumber air ini, Anda harus melewati jembatan kecil di atas kali kering yang merupakan tempat mengalirnya limpahan air terjun di saat hujan.
Dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati jalan setapak sekitar 100 m. Sendang Manik Maya ini diyakini sebagai sumber mata air abadi yang dulu digunakan oleh Pangeran Diponegoro dan pengikutnya untuk mandi dan bersuci. Dekat Sendang Manik Maya terdapat juga sebuah sumber mata air lainnya yang bernama Sendang Umbul Mulya. Sendang ini merupakan mata air untuk memasak dan mencuci.
Baca Juga :
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon